Cengkeraman Kaki Burung Garuda
Kedua kaki Burung Garuda pada lambang Pancasila mencengkram pita putih yang bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika", slogan tersebut memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Perbedaan suku, budaya, ras dan agama dalam masyarakat Indonesia menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa.
Warna pokok dari Burung Garuda, adalah kuning emas. Warna kuning emas memiliki makna keagungan. Bangsa Indonesia senantiasa menjunjung tinggi martabat bangsa yang bersifat agung dan luhur.
Jumlah bulu yang berada pada Garuda Pancasila terkait dengan kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia, di antaranya:
- 17 helai bulu pada sayap kanan dan kiri melambangkan tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu tanggal 117.- 45 helai bulu pada leher menunjukkan tahun kemerdekaan Indonesia.- 19 helai bulu pada pangkal ekor bermakna tahun kemerdekaan Indonesia. - 8 helai bulu pada ekor menunjukkan bulan kemerdekaan Indonesia.
Perisai memiliki makna sebagai lambang perjuangan dan perlindungan. Seperti yang kita tahu, perisai sering dibawa ke medan perang oleh para prajurit untuk melindungi diri dari serangan musuh. Garis melintang yang membagi perisai menjadi ruang atas dan bawah melambangkan garis Khatulistiwa yang memang membelah Kepulauan Indonesia. Perisai tersebut terbagi atas lima bagian, yang masing-masing melambangkan sila-sila dalam Pancasila.
Arti Lambang Garuda Pancasila
Lambang Pancasila berwujud Burung Garuda. Burung ini disebut sebagai raja dari segala burung dan biasanya dikenal dengan sebutan Burung Sakti Elang Rajawali.
Burung Garuda pada Pancasila melambangkan kekuatan dan gerak yang dinamis. Hal itu terlihat dari sayapnya yang mengembang, siap terbang ke angkasa.
Ciri-ciri Lambang Burung Garuda Pancasila
Melansir dari arsip berita detikEdu, berikut ciri-ciri lambang Garuda Pancasila.
- Seluruh burung garuda, bintang, kapas, padi, dan rantai: kuning emas- Ruangan perisai di tengah-tengah: kiri atas dan kanan bawah adalah merah, kanan atas dan kiri bawah adalah putih- Dasar bintang yang berbentuk perisai: hitam- Kepala banteng: hitam- Pohon beringin: hijau- Pita: putih- Huruf: hitam
Jalan Burung Garuda
Jalan Burung Garuda, 385, Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, MY
Ruangan pada Perisai
Pada lima ruangan perisai terdapat beberapa simbol dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu:
- Simbol sila pertama Pancasila yaitu Nur-Cahaya berbentuk bintang bersudut lima yang artinya adalah lambang dasar ketuhanan Yang Maha Esa.
- Simbol sila kedua Pancasila yaitu rantai bermata bulat sebagai lambang pria dan rantai bermata persegi sebagai lambang wanita saling berkaitan mata rantai persatuan.
- Simbol sila ketiga Pancasila yaitu pohon beringin yang artinya adalah lambang persatuan Indonesia atau kebangsaan.
- Simbol sila keempat Pancasila yaitu kepala banteng, yang artinya adalah lambang tenaga rakyat dan dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
- Simbol sila kelima Pancasila yaitu kapas dan padi (sandang dan pangan) yang artinya lambang tujuan kemakmuran bersama, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Nah, itulah arti lambang Garuda Pancasila beserta ciri-cirinya. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan detikers ya!
Gambar burung Garuda Pancasila dan artinya memiliki sejarah panjang sebelum ditetapkan sebagai lambang negara Indonesia. Dalam UUD 1945 pasal 36 ayat A, disebutkan bahwa lambang negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Desain awal lambang garuda pancasila dicetuskan pertama kali oleh Sultan Hamid II, menteri zonder porto folio pada masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS). Tokoh-tokoh kemerdekaan lain, macam M. Yamin dan Ki Hajar Dewantara ikut terlibat dalam perumusan lambang negara Indonesia ini.
Akan tetapi, mengapa burung Garuda dijadikan lambang negara Indonesia
Berdasarkan catatan Museum Nasional Indonesia, lambang negara Indonesia banyak terinspirasi dari arca Garuda Wisnu yang ditemukan di Trawas, Jawa Timur.
Garuda merupakan kendaraan atau wahana Dewa Wisnu dalam agama Hindu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih, dan bersayap merah.
Paruh dan sayap Garuda digambarkan mirip elang, tetapi memiliki tubuh seperti manusia. Garuda berukuran besar hingga bisa menghalangi matahari.
Menurut Mohammad Yamin, dalam 6000 Tahun Sang Merah Putih (1951), simbol burung garuda sebagai kendaraan Dewa Wisnu mulai dikenal orang-orang Nusantara sejak abad kelima.
Kerajaan Hindu pada masa itu, Kerajaan Tarumanegara, diketahui memiliki raja bernama Purnawarman yang merupakan penganut Hindu aliran Wisnu. Hal tersebut menjadi bukti bahwa simbol garuda sudah dikenal orang Nusantara sejak masa itu.
Dalam mitologi Hindu, Garuda memiliki kisah dimana ia berhasil membebaskan ibunya dari cengkraman perbudakan.
Simbol Garuda kemudian menjadi simbol yang cukup populer. Simbol Garuda juga ditemukan dalam arca dan relief candi-candi Hindu masa lalu seperti candi Prambanan, Mendut, Sojiwan, Penataran, Belahan, Sukuh, dan Cetho.
Simbol Garuda juga diketahui dijadikan sebagai lambang beberapa kerajaan Hindu masa lalu. Kerajaan Airlangga di abad ke-11 Masehi, misalnya, menggunakan Garuda sebagai lambang kerajaannya. Lambang Garuda banyak ditemukan di bagian puncak prasasti-prasasti yang dibuat pemerintahan Airlangga.
Selain Kerajaan Airlangga, simbol Garuda juga dipakai oleh kerajaan Janggala, yaitu pada masa pemerintahan raja Mapanji Garasakan, Alanjung Ahyes, dan Samarotsaha.
Menjadi Lambang Negara Indonesia
Dinukil dari jurnal Proses Penetapan Garuda Pancasila Sebagai Lambang Negara Indonesia Tahun 1949-1951 (2014)
, pada 10 Januari 1950, pemerintah RIS membuat sebuah panitia teknis bernama Panitia Lambang Negara di bawah koordinator Menteri Zonder Porto Folio Sultan Hamid II (Pria berdarah campuran Arab-Indonesia)
Muhammad Yamin didaulat menjadi ketua Panitia Lambang Negara, sedangkan Ki Hajar Dewantara, M.A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan R.M. Ng. Purbatjaraka menjadi anggotanya.
Panitia tersebut kemudian berhasil menghasilkan dua buah rancangan lambang negara, satu rancangan dari Sultan Hamid II dan satu lagi dari M. Yamin.
Usulan lambang negara yang dibuat oleh Sultan Hamid II berbentuk burung garuda mememegang perisai berlambangkan lima sila Pancasila. Wujud Garuda usulan Sultan Hamid ini menyerupai figur Garuda dalam agama Hindu.
Sedangkan Mohammad Yamin memberikan beberapa usulan lambang negara dengan tema matahari terbit. Usulan
M. Yamin ini kemudian tidak dipilih karena dirasa mirip dengan bendera Jepang masa itu. Usulan Sultan Hamid II ini kemudian yang dipilih pemerintah untuk menjadi lambang negara dengan beberapa perbaikan. Pada saat itulah ditambahkan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” pada lambang Garuda dan dilakukan penyesuaian bentuk Garuda hingga berbentuk seperti sekarang ini.
Kisah mitologi Garuda yang menyelamatkan ibunya dari perbudakan menjadi salah satu alasan mengapa garuda dijadikan sebagai lambang negara Indonesia, Indonesia dirasa memiliki kesamaan nasib dengan Garuda untuk membebaskan rakyatnya dari penjajahan dan penindasan.
Selain itu, Sultan Hamid II menjadikan Garuda sebagai inspirasi karena kebesaran dan kegagahan burung mitologi tersebut. Sultan Hamid II berharap Indonesia yang baru terbentuk itu dapat menjadi negara yang besar dan kuat sebagaimana burung Garuda.
Sumber: https://tirto.id/sejarah-burung-garuda-dan-alasan-sebagai-lambang-negara-indonesia-giKH
Posted on: 02/06/2022, by :
Bisnis.com, JAKARTA - Burung garuda sebagai lambang negara Indonesia memiliki aturan dan makna sendiri. Burung garuda ini merupakan burung yang mistis karena berasal dari mitologi Hindu. Dikutip dari Bogorkab.go.id, mitologi tentang burung garuda ini berasal dari India dan berkembang di wilayah Indonesia sejak abad ke-6.
Lambang negara Republik Indonesia ini berbentuk burung garuda yang kepalanya menoleh ke sebelah kanan dari sudut pandang garuda, perisai berbentuk menyerupai jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika
Lambang negara Indonesia pertama kali diusulkan keberadaannya setelah perang kemerdekaan 1945-1949 dan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda melalui konferensi Meja Bundar pada 1949. Lambang negara Indonesia ini digunakan hari ini dirancang oleh Menteri Negara RIS Sultan Hamid II dengan perbaikan dari Soekarno dan dilukis oleh pelukis istana Dullah.
Berikut ini adalah arti lambang negara Indonesia yang sudah dilansir dari berbagai sumber:Perisai Tameng atau perisai memiliki garis hitam tebal untuk memisahkan kelima gambar. Garis hitam tebal tersebut menggambarkan garis khatulistiwa dan lokasi Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia berada di daerah tropis yang dilintasi garis khatulistiwa yang membentang dari timur ke barat.
Ada 3 warna dasar Pada ruang perisai yaitu warna hitam, putih dan merah. Warna dasar merah dan putih merupakan warna bendera NKRI. Sedangkan bagian tengah berwarna hitam. Dasar hitam ini memiliki arti keabadian.
Perisai Bagian dada ada perisai yang memiliki 5 gambar seperti kepala banteng, pohon beringin, bintang, rantai, padi dan kapas. Kelima gambar di perisai burung garuda melambangkan Pancasila.
Makna lambang Pancasila pada perisai garuda Ketuhanan yang maha esa Simbol sila pertama adalah bintang emas bersudut lima dan berlatar warna hitam. Bintang emas memiliki makna cahaya seperti layaknya tuhan. Tuhan menjadi cahaya rohani untuk umat manusia.
Kemanusiaan yang adil dan beradab Sila kedua ini dilambangkan dengan rantai warna kuning yang disusun dari gelang-gelang kecil. Gelang tersebut berbentuk lingkaran dan persegi. Gambar gelang menandakan hubungan manusia yang saling membantu satu sama lain. Gelang berbentuk persegi menggambarkan pria, sementara gelang berbentuk lingkaran menggambarkan Wanita.
Persatuan IndonesiaSila ketiga ini adalah pohon beringin yang berada di bagian kiri dan berlatar warna putih. Di Indonesia, pohon beringin berakar tunjang mencerminkan kesatuan dan persatuan Indonesia. Bagian akar yang menggantung dari ranting-ranting, mencerminkan Indonesia sebagai negara kesatuan dan memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilanSila keempat disimbolkan kepala banteng di bagian kanan atas perisai dan berlatar warna merah. Banteng merupakan binatan sosial yang suka berkumpul. Sama seperti manusia, banteng mencerminkan pengambilan keputusan yang diputuskan secara musyawarah. Kegiatan musyawarah dilakukan dengan cara berkumpul untuk membahas topik tertentu.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat IndonesiaPadi dan kapas warna kuning dan berlatar putih mencerminkan pangan dan sandang. Kedua bahan pokok ini mencerminkan persamaan sosial dimana tidak ada kesenjangan sosial antara satu dengan yang lain.
Itulah makna dari lambang negara indonesia, semoga bermanfaat dan anda bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
@sketchifyindonesia via Canva
Apa arti warna merah, putih, kuning emas, hitam, dan hijau pada lambang garuda pancasila?
Bobo.id - Apakah teman-teman sudah tahu apa arti warna pokok pada burung garuda pancasila?
Jika teman-teman perhatikan, ada perisai di bagian tengah tubuh burung garuda pancasila yang berupa lambang pancasila.
Selain lambang pancasila, di bagian perisai itu juga terdapat beberapa warna pokok. Mulai dari warna merah, putih, kuning emas, hitam, dan hijau.
Masing-masing warna ini ternyata mempunyai arti atau makna tersendiri, lo.
Arti Warna Pokok pada Burung Garuda Pancasila
Berikut akan Bobo jelaskan mengenai arti warna pokok pada burung garuda pancasila. Yuk, simak bersama-sama!
Warna merah bisa kita lihat pada bagian kanan atas dan kiri bawah perisai garuda pancasila.
Warna ini melambangkan keberanian.
Di bagian kiri atas dan kanan bawah perisai garuda pancasila kita bisa melihat ada warna putih pada dasarnya.
Baca Juga: Apakah Makna dari Nilai Pancasila dalam Kepemimpinan? Materi Kelas 6 SD/MI
Warna putih pada perisai ini melambangkan kesucian, kebenaran, dan juga kemurnian.
Kita bisa melihat warna kuning emas pada lambang bintang, rantai, dan padi. Tak hanya itu, seluruh warna burung garuda pancasila juga berwarna kuning emas.
Warna ini memiliki arti keagungan bangsa dan keluhuran megara Indonesia.
Warna hitam bisa kita lihat terdapat pada bagian tengah perisai dan warna banteng lambang pancasila.
Warna ini diartikan sebagai siklus hidup manusia dari mulainya diciptakan hingga mencapai akhir kehidupan.
Hitam juga dimaknai sebagai keabadian.
Pada lambang pohon beringin dan kapas, ada warna hijau yang melambangkan warna alam.
Ternyata warna hijau pada burung garuda pancasila memiliki arti kesuburan, kemakmuran, dan kehidupan di alam semesta.
Baca Juga: Hubungan Simbol dan Makna Sila Kedua Pancasila, Materi Kelas 4 SD Tema 4
Nah, itulah tadi pembahasan tentang arti warna pokok pada burung garuda pancasila. Sekarang, kita cari tahu makna lambang pancasila, yuk!
Makna 5 Lambang Pancasila
Sila pertama pancasila dilambangkan dengan simbol bintang berwarna kuning emas.
Sesuai dengan isi pancasila pertama, lambang bintang dimaknai Tuhan Yang Maha Esa sebagai cahaya bagi kehidupan manusia.
Sila kedua pancasila dilambangkan dengan simbol rantai berbentuk bulat dan persegi.
Lambang sila pancasila kedua ini memiliki makna bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain.
Sehingga kita harus saling membantu terhadap sesama manusia.
Pohon beringin merupakan simbol atau lambang pancasila ketiga.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Penerapan Nilai-Nilai Pancasila
Lambang satu ini memiliki arti sebagai sebuah bangsa, Indonesia menjadi tempat berteduh bagi seluruh masyarakatnya.
Selain itu pohon beringin juga memiliki makna sebagai cerminan dari persatuan dan kesatuan Indonesia.
Kepala banteng merupakan lambang pancasila keempat yang bermakna kekuatan.
Selain itu, banteng juga dikenal sebagai hewan yang sering berkelompok atau berkumpul. Sehingga sesuai dengan isi sila ke-4 pancasila.
Lambang sila kelima pancasila adalah padi dan kapas.
Makna padi dan kapas adalah keduanya dianggap sebagai kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Padi merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia, sedangkan kapas melambangkan kebutuhan sandang.
Padi dan kapas juga dimaknai sebagi bentuk komitmen Indonesia untuk menyejahterakan masyarakat tanpa memandang latar belakang apa pun.
Baca Juga: Bagaimana Bunyi, Makna, dan Arti dari Lambang Setiap Sila dalam Pancasila? Materi Kelas 6 SD/MI
Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas 4, Penulis: M. Lutfi, S. Pd, Penerbit: CV. Wahana Karya Jaya.
Apa saja warna pokok pada burung garuda pancasila?
Petunjuk: cek di halaman 1!
Lihat juga video ini, yuk!
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
Belajar Empati dengan Berbagi, SPK Jakarta Nanyang School Kunjungi Panti Asuhan Desa Putera
Pancasila dilambangkan dengan gambar burung garuda yang memiliki 5 perisai di bagian tubuhnya. Pada masing-masing perisai tersemat berbagai gambar, mulai dari banteng, padi dan kapas, rantai, pohon beringin, serta bintang. Apa arti dari lambang garuda Pancasila?
Seperti yang diketahui, Pancasila adalah landasan dan ideologi bagi bangsa Indonesia, bukan hanya sebatas identitas dan simbol saja. Namun juga mencerminkan makna dan nilai-nilai luhur di dalamnya.
Hal ini tercermin dari lambang Garuda Pancasila yang juga memiliki makna tersendiri. Apa arti dari lambang tersebut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari laman resmi Direktorat Sekolah Dasar pada Senin (15/8/2022), berikut arti dari lambang Garuda Pancasila.
Jumlah helai bulu Burung Garuda
- Pada sayap: 17 helai- Pada ekor: 8 helai- Bulu di bawah perisai: 19 helai- Bulu leher burung garuda: 45 helai
Perisai berbentuk jantung yang digantungkan dengan rantai emas pada leher burung garuda. Makna perisa tersebut adalah lambang perlindungan atas perjuangan bangsa.
Garis melintang di tengah perisai melambangkan khatulistiwa atau ekuator. Hal ini menunjukkan kepulauan Indonesia seperti ratna mutu manikam bertaburan di sekitar garis khatulistiwa.